Selasa, 11 Desember 2012
Sabtu, 08 Desember 2012
Tugas formulir
DAFTARKAN SEGERA !!!
Klik disini untuk yang akan mendaftar ke SDN SINGAWINATA 1 PURWAKARTA!
Klik disini untuk yang akan mendaftar ke SDN SINGAWINATA 1 PURWAKARTA!
Tugas Document
HAKEKAT PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang... selengkapnya klik disini
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang... selengkapnya klik disini
Selasa, 27 November 2012
FOTOSINTESIS
Proses Fotosintesis Pada
Tumbuhan..
Fotosintesis adalah suatu proses
biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk
memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir
semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat
penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian
besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.
Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos
berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat
(difiksasi) menjadi gulasebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang
ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang
dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih
ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak
yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks
karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri.
Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis
adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi
untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil
fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan
terdekat terlebih dahulu. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat
dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan
reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi
NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan
foton oleh pigmen sebagai antena.
Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi.
Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk
dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi
aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem
I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan
panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua
fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang
bekerja saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil
pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer
sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk
fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel.
Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron
yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini
dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan
ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
Oksigen dari proses fotosintesis hanya
dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali
diungkapkan oleh C.B. van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun
1930-an. Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak
menghasilkan oksigen karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
Reaksi gelap
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu
berbagai prosesbiokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu
adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa
(dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap
karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi
meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya). (Hardianto, 30: 2004)
1. Alat dan bahan - Proses
Fotosintesis Pada Tumbuhan
Alat :
1. Gelas piala
2. Tabung reaksi
3. Corong
4. Stopwatch
Bahan :
1. Tumbuhan Hydrilla verticillata
2. Air
2. Cara Kerja - Proses
Fotosintesis Pada Tumbuhan
1.
Memasukkan tumbuhan Hydrilla
verticillata ke dalam corong
2.
Mengisi tabung reaksi dengan air
secukupnya
3.
Mengisi gelas piala dengan air
secukupnya
4.
Memasukkan corong yang telah diisi
Hydrilla verticillata ke dalam gelas piala, usahakanlah tumbuhan Hydrilla
verticillata tidak keluar dari corong
5.
Menyipkan tabung reaksi yang telah
terisi air
6.
Menggabungkan tabung reaksi dengan
corong
7.
Mengamati peristiwa yang akan terjadi
8.
Menempatkan rangkaian tersebut di
bawah terik sinar matahari
9.
Menghitung gelembung yang muncul tiap
menit
10. Masukkan data yang diperoleh ke dalam tabel
11.
Meletakkan rangkaian ke tempat yang
teduh. Dalam hal ini ke dalam laboratorium
12.
Mengamati peristiwa yang akan terjadi
kemudian memasukkan data kedalam tabel
3. Hasil
Pengamatan
Catatan : Menggunakan cahaya matahari (reaksi
terang) semakin banyak gelembung yang dihasilkan maka proses fotosintesisnya semakin baik sedangkan menggunakan
tidak menggunakan cahaya matahari (reaksi gelap) lebih sedikit menghasilkan
geembung dari pada reaksi terang.
Keterangan gambar :
1. Tabung reaksi
2. Gelas piala
3. Oksigen yang terbentuk (gelembung)
4. Air
5. Corong
6. Tumbuhan air (Hydrilla verticillata)
Deskripsi
Keterangan gambar :
1. Tabung reaksi
2. Gelas piala
3. Oksigen yang terbentuk (gelembung)
4. Air
5. Corong
6. Tumbuhan air (Hydrilla verticillata)
Deskripsi
Fotosintesis adalah proses pembetukan makanan pada
tumbuhan dengan bantuan sinar matahari. Bahan-bahan fotosintesis adalah
glukosa, CO2, dan bahan organik lainnya. Pada praktikum ini, objek
pengamatan yang digunakan adalah Hydrilla verticillatai. Hydrilla verticillata
termasuk dalam kelas monocotyledoneae, bangsa helobiae dan suku
hydrocharitaceae. Hydrilla verticillata adalah tumbuhan air yang hidup di air
tawar. Hydrilla verticillata digunakan sebagai objek pengamatan karena tumbuhan
ini termasuk tumbuhan air yang berhubungan langsung dengan air dan oksigen. Dan
air, oksigen adalah faktor pendukung jalannya fotosintesis.
Tabel 1. Jumlah gelembung
4. Pembahasan
Fotosintesis merupakan
salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari
CO2 diikat (difiksasi) menjadi gulasebagai molekul penyimpan energi. Cara lain
yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis,
yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih
ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak
yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena
melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia,
maupun biologi sendiri.
Dari hasil pengamatan pada acara ini dapat dibedakan mana yang
lebih baik dalam prosesfotosintesis pada tumbuhan
menggunakan sinar cahaya matahari atau tanpa sinar matahari.Fotosintesis belangsung dalam dua tahap
yaitu rekasi teran dan reaksi gelap. Reaksi terang melibatkan sinar matahari
sedangkan reaksi gelap tidak melibatkan sinar matahari, reaksi gelap melibatkan
bahan kimiawi. Setelah mengadakan pengamatan di lapangan untuk yang reaksi
tarang dan di dalam laboratorium untuk reaksi gelap
5.
Simpulan
Berdasarkan hasil pengamata proses fotosintesis dan penjelasan
singkatnya diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1.
Fotosintesis melibatkan sinar matahari untuk memperoleh hasil yang
sempurna
2.
Proses fotosintesis melalui dua
tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang menggunakan sinar
matahri dan reaksi gelap hanya melibatkan proses kimiawi
3.
Hydrilla verticillata digunakan
sebagai objek pengamatan karena tumbuhan ini adalah tumbuhan air yang
berhubungan langsung dengan air
4.
Pada reaksi terang, jumlah gelembung
yang dihasilkan lebih banyak daripada reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi
yang terang berhubungan lansung dengan sinar matahari sehingga jumlah gelembung
(O2) lebih banyak dihasilkan. Proses Fotosintesis Pada
Tumbuhan
Alat Indera pada Manusia
5 Lima Alat Indera
Manusia : Mata, Hidung, Telinga, Lidah & Kulit (Panca Indera)
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan
dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar
rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat
tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung,
telinga / kuping, kulit dan lidah.
Setiap orang normalnya memiliki lima / panca
indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat
memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting kita.
Orang yang cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati hidup
layaknya manusia normal.
1. Indera
Penglihatan / Penglihat = Mata
Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat
lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali
benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua
buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Orang yang tidak memiliki
mata disebut buta sehingga butuh bantuan tongkat, anjing pemandu, dll untuk
kemudahan dalam mengenali lingkungan sekitar dan juga untuk bergerak.
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk
mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita
mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar
dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita
terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.
3. Indera
Pengecap = Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk
merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita.
Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa
pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena
adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa
asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi
untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pait.
4. Indera
Pendengaran / Pendengar = Telinga / Kuping
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi
untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui /
mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan
mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli. Telinga
kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian
dalam.
5. Indera
Peraba = Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu
menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur,
dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan
dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung
lidah, dahi, dll.
Apabila dibagi ke dalam kelompok alat indera,
maka dapat kita bagi ke dalam tiga grup kelompok, yakni :
1.
Kemoreseptor
2.
Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon
terhadap rangsangan zat kimia yaitu indra pembau (idung) dan indra pengecap
(lidah).
2.
Mekanoreseptor
Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran (kuping).
Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran (kuping).
3.
Photoreseptor / Fotoreseptor
Photoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indra penglihatan atau mata.
Photoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indra penglihatan atau mata.
Alat
indra kita merupakan aset terpenting tubuh kita oleh sebab itu jagalah
kesehatan alat indera kita agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik.
Semoga bermanfaat... :)
Senin, 26 November 2012
Apa ya perbedaan hormon sama enzim???
PERBEDAAN
HORMON DEGAN ENZIM ???
HORMON:
1.
Dihasilkan di
organ lain (tidak di tempat dia bekerja)
2.
Disekresikan langsung
ke pembuluh darah
3.
Dapat berupa
senyawa protein, polipeptida, asam amino, atau steroid
ENZIM:
1.
Enzim dihasilkan
oleh tempat ia bekerja
2.
Tidak langsung ke
pembuluh darah
3.
Hanya berupa
senyawa protein saja
Artikel ini pasti masih banyak kekurangan, namun semoga sedikit banyaknya bisa bermanfaat bagi kita semua... :)
KLASIFIKASI HEWAN AMFIBI
KLASIFIKASI HEWAN AMFIBI
Hewan amfibi (kelas amphibian) merupakan hewan tetrapoda (berkaki
empat), terdiri atas 3900 speses. Penyebaran amfibi pertama adalah pada periode
karboniverus dan dikenal sebagai tahun amfibi. Hingga saat ini terdapat tiga
kelompok amfibi, yaitu Ordo Anura (contohnya katak dan kodok), Ordo
Urodella/Caudata (contohnya, salamander), dan Ordo Apoda/Gymnophiona
(contohnya, salamander cacing).
Salamander termasuk hewan karnivor, makanannya berupa invertebrata
kecil, seperti serangga, siput, keong kecil, maupun cacing.
Fertilisasi salamander dilakukan secara internal. Umumnya jantan
menghasilkan sel sperma yang mengandung spermatofor yang nantinya akan di
tampung oleh hewan betina di dalam kloaka. Kloaka salamander merupakan
muara dari saluran urine, genital, dan pencernaan (urogenital). Setelah
sel telur betina dibuahi, sel sperma akan dientuk telur. Telur tersebut
diletakkan di air atau di darat.
Salamander tidak berkaki, sering kali buta, berukuran sebesar
cacing dengan panjang 10 cm sampai 1 meter. Hidup terkubur di tanah subur dan
makanannya berupa cacing atau invertebrate tanah lainnya. Tubuh dan ekor
salamander panjang dan dilengkapi oleh sepasang kaki. Bergerak seperti ikan
dengan membentuk huruf S. Katak (misalnya Rana sp) dan kodok (misalnya Bufo
sp). Merupakan jenis amfibi tak berekor. Kepala kedua hewan tersebutr bergabung
dengan anggota badan belakang yang terspesialisasi untuk melompat. Katak
mempunyai kulit yang halus dan kaki yang panjang, hidup di dekat perairan
tawar, sedangkan kodok bertubuh gemuk, kulit kasar berbinntil, dan hidup di
tempat berlumpur. Amfibi berasal dari bahasa Latin, amphibian=dua kehidupan,
maksudnya kelompok hewan tersebut dapat hidup di darat dan di air. Kebanyakan
amfibi ke air hanya untuk melangsungkan reproduksi. Fertilisasi secara
eksternal, sel sperma membuahi sel telur di luar tubuh amfibi betina. Umumnya
telur dilindungi oleh selubung agar-agar dan bercangkang. Pada saat menetas
dihasilkan kecebong yang melangsungkan kehidupan di air. Kecebong merupakan
larpa akuatik berinsang dan akan bermetamorfosis menjadi dewasa. Hewan dewasa keluar
dari perairan dan bernafas dengan paru-paru. Selain di air, beberapa jenis
amfibi mampu bereproduksi di darat.
Amfibi mempunyai lidah untuk menangkap mangsa, kelopak mata untuk
menjaga kelembaban mata, telinga untuk menangkap gelombang suara, dan laring
yang dapat mengeluarkan suara. Otak amfibi lebih luas dibandingkan otak ikan.
Alat pernafasan utama amfibi dewasa biasanya berupa paru-paru yang dibantu oleh
poripori kulit. Sistem peredaran darahnya adalah system peredaran darah ganda.
Pada system peredaran darah tersebut sebagian darah kaya O2 masih
bercampur dengan darah miskin O2 diventrikel. Jantung amfibi
beruang tiga, terdiri atas dua atrium (serambi) dan satu fentrikel (bilik).
Kulit amfibi tidak bersisik dan halus, kelembabannya terjaga oleh
berbagai kelenjar mukosa. Kulit hewan tersebut berperan dalam menjaga
keseimbangan air dan respirasi, membantu mengatur suhu tubuh ketika berada di
darat melalui penguapan, dan melindungi diri dari hewan predator melalaui
pengeluaran racun yang terdapat di dalam kelenjar kulit. Meskipun kulit
tersebut lembab dan tipis, amfibi tersebut biasanya tetap berada di sekitar
tempat berair agar tidak terkena resiko kekeringan. Beberapa amfibi memiliki
kemamapuan mimikri dan kulitnya dapat berfluoresen mengeluarkan warna hijau dan
merah (khususnya pada katak beracun).
Amfibi termasuk hewan poikiioterm (eksoterm: berdarah dingin)
sehingga pengaturab suhu tubuhnya bergantung pada lingkungan. Oleh sebab itu,
wajar jika amfibi yang hidup di daerah subtropik temeprat menjadi tidak aktif
dan tidak bergerak selama musim dingin. Pada umumnya katak yang hidup di benua
eropa dapat bertahan pada suhu hingga -60C.
Peranan amfibi dalam kehidupan manusia.
Dalam rantai makanan, peranan amfibi cukup penting untuk mengatur
populasi serangga. Amfibi juga merupakan makanan bagi berbagai vertebrata lain,
misalnya ular atau burung. Sebagian orang menjadikan amfibi (misalnya, katak
hijau) sebagian makanan untuk memperoleh asupan protein.
Semoga artikel ini bermanfaat…
Pembelajaran Mencangkok
Cara mencangkok Tanaman Yang Baik dan Benar
Mencangkok adalah menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium pada cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm.
tujuan mencangkok untuk mengembangbiakkan tanaman. Mencangkokan
dilakukan untuk mendapatkan keturunan yang sama dengan tanaman yang
kita cangkok., tentunya kita mencangkok tanaman yang berkualitas,
sebaiknya kita mencangkok tanaman yang pernah kita makan buahnya,
contohnya: sawo,mangga, yang memiliki rasa yang manis, dan buahnya
super. sehingga kita tidak kecewa dalam penyangkokan.Tumbuhan dikotil
yang dicangkok akan memiliki akar serabut, bukan akar tunggang. Tumbuhan
hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang
ditanam dari biji dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Akan
tetapi, tumbuhan hasil cangkokan mudah roboh, karena sistem perakarannya
adalah serabut, oleh karena itu berhati-hatilah ketika menanamnya dan
umurnya lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji.
Adapun Keuntungan Dan Kekurangan Dalam Mencangkok Tanaman
1.Kelebihan
*Tanaman lebih cepat berproduksi*Hasil produksi cangkokan sam dengan indukn
*Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga lebih
2.Kekurangan
*Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga lebih
mudah tumbang/roboh dibandingkan tanaman yang berasal dari biji
*umur tanaman lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji.
Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana cara untuk mencangkok tanaman.
Sediakan Alat dan bahan yang digunakan dalam mencangkok
-Tali pengikat atau memakai tali rafia.
-Pisau yang tajam
-Serabut kelapa atau plastik.
-gunting
-tanah yang subur
-cabang/ranting yang akan kita cangkok
*umur tanaman lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji.
Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana cara untuk mencangkok tanaman.
Sediakan Alat dan bahan yang digunakan dalam mencangkok
-Tali pengikat atau memakai tali rafia.
-Pisau yang tajam
-Serabut kelapa atau plastik.
-gunting
-tanah yang subur
-cabang/ranting yang akan kita cangkok
Setelah itu, ikutilah langkah - langkah berikut :
1.Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
2.Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
3.Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
4.Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa. Ikat pada kedua
ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan plastik, lubangi plastiknya terlebih dahulu.
5.Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari.
6.Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian taruhlah pada pot. setelah terlihat baik tanamlah di tanah.
6.Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian taruhlah pada pot. setelah terlihat baik tanamlah di tanah.
gambar cangkokan |
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
*Pembuluh tapis pada tumbuhan jika rusak akan menyebabkan kegagalan pencangkokan
*Jaringan disekitar bawah kulit tumbuhan sangat lemah dan rentan akan infeksi bakteri maupun virus
* Pilihlah dahan yang kira-kira memiliki diameter antara 5 cm hingga 7 cm
*Untuk penyiraman tidak membutuhkan air banyak dan hanya perlu disirami sekali dalam sehari untuk menghindari pembusukan.
Untuk kalian yang ingin melakukan pencangkokan pada tanaman, selamat mencoba...
Langganan:
Postingan (Atom)