Selasa, 27 November 2012

FOTOSINTESIS


Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan..

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.

Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gulasebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.

Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri.

Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).

Reaksi terang

Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi.

Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.

Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.

Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B. van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.

Reaksi gelap

ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai prosesbiokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya). (Hardianto, 30: 2004)

1.    Alat dan bahan - Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan

Alat :

1.    Gelas piala
2.    Tabung reaksi
3.    Corong
4.    Stopwatch

Bahan  :

1.    Tumbuhan Hydrilla verticillata
2.    Air

2.    Cara Kerja - Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan

1.       Memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam corong
2.      Mengisi tabung reaksi dengan air secukupnya
3.      Mengisi gelas piala dengan air secukupnya 
4.     Memasukkan corong yang telah diisi Hydrilla verticillata ke dalam gelas piala, usahakanlah tumbuhan Hydrilla verticillata tidak keluar dari corong 
5.      Menyipkan tabung reaksi yang telah terisi air
6.     Menggabungkan tabung reaksi dengan corong
7.      Mengamati peristiwa yang akan terjadi
8.     Menempatkan rangkaian tersebut di bawah terik sinar matahari 
9.     Menghitung gelembung yang muncul tiap menit
10.  Masukkan data yang diperoleh ke dalam tabel
11.    Meletakkan rangkaian ke tempat yang teduh. Dalam hal ini ke dalam laboratorium 
12.   Mengamati peristiwa yang akan terjadi kemudian memasukkan data kedalam tabel

3.    Hasil Pengamatan

Gambar 1. Rankaian fotosintesis


Catatan : Menggunakan cahaya matahari (reaksi terang) semakin banyak gelembung yang dihasilkan maka proses fotosintesisnya semakin baik sedangkan menggunakan tidak menggunakan cahaya matahari (reaksi gelap) lebih sedikit menghasilkan geembung dari pada reaksi terang.
Keterangan gambar :

1.    Tabung reaksi
2.    Gelas piala
3.    Oksigen yang terbentuk (gelembung)
4.    Air
5.    Corong
6.    Tumbuhan air (Hydrilla verticillata)

Deskripsi 

Fotosintesis adalah proses pembetukan makanan pada tumbuhan dengan bantuan sinar matahari. Bahan-bahan fotosintesis adalah glukosa, CO2, dan bahan organik lainnya.  Pada praktikum ini, objek pengamatan yang digunakan adalah Hydrilla verticillatai. Hydrilla verticillata termasuk dalam kelas monocotyledoneae, bangsa helobiae dan suku hydrocharitaceae. Hydrilla verticillata adalah tumbuhan air yang hidup di air tawar. Hydrilla verticillata digunakan sebagai objek pengamatan karena tumbuhan ini termasuk tumbuhan air yang berhubungan langsung dengan air dan oksigen. Dan air, oksigen adalah faktor pendukung jalannya fotosintesis.

Fotosintesis belangsung dalam dua tahap yaitu rekasi teran dan reaksi gelap. Reaksi terang melibatkan sinar matahari sedangkan reaksi gelap tidak melibatkan sinar matahari, reaksi gelap melibatkan bahan kimiawi. Setelah mengadakan pengamatan di lapangan untuk yang reaksi tarang dan di dalam laboratorium untuk reaksi gelap, kami memmperoleh hasil pengamatan.

Tabel 1. Jumlah gelembung

4.    Pembahasan

Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gulasebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.

Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri.

Dari hasil pengamatan pada acara ini dapat dibedakan mana yang lebih baik dalam prosesfotosintesis pada tumbuhan menggunakan sinar cahaya matahari atau tanpa sinar matahari.Fotosintesis belangsung dalam dua tahap yaitu rekasi teran dan reaksi gelap. Reaksi terang melibatkan sinar matahari sedangkan reaksi gelap tidak melibatkan sinar matahari, reaksi gelap melibatkan bahan kimiawi. Setelah mengadakan pengamatan di lapangan untuk yang reaksi tarang dan di dalam laboratorium untuk reaksi gelap

5.     Simpulan

Berdasarkan hasil pengamata proses fotosintesis dan penjelasan singkatnya diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.

1.       Fotosintesis melibatkan sinar matahari untuk memperoleh hasil yang sempurna
2.      Proses fotosintesis melalui dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang menggunakan sinar matahri dan reaksi gelap hanya melibatkan proses kimiawi
3.      Hydrilla verticillata digunakan sebagai objek pengamatan karena tumbuhan ini adalah tumbuhan air yang berhubungan langsung dengan air
4.     Pada reaksi terang, jumlah gelembung yang dihasilkan lebih banyak daripada reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi yang terang berhubungan lansung dengan sinar matahari sehingga jumlah gelembung (O2) lebih banyak dihasilkan. Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan

Alat Indera pada Manusia


5 Lima Alat Indera Manusia : Mata, Hidung, Telinga, Lidah & Kulit (Panca Indera)
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah.
Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting kita. Orang yang cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati hidup layaknya manusia normal.
Indera Manusia ada lima sehingga disebut panca indera disertai arti definisi / pengertian, yaitu :

1. Indera Penglihatan / Penglihat = Mata

Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Orang yang tidak memiliki mata disebut buta sehingga butuh bantuan tongkat, anjing pemandu, dll untuk kemudahan dalam mengenali lingkungan sekitar dan juga untuk bergerak.
2. Indera Penciuman / Pencium = Hidung

Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.
3. Indera Pengecap = Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pait.
4. Indera Pendengaran / Pendengar = Telinga / Kuping
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam.
5. Indera Peraba = Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.
Apabila dibagi ke dalam kelompok alat indera, maka dapat kita bagi ke dalam tiga grup kelompok, yakni :
1.      Kemoreseptor
2.     Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indra pembau (idung) dan indra pengecap (lidah).
2. Mekanoreseptor
Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran (kuping).
3. Photoreseptor / Fotoreseptor
Photoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indra penglihatan atau mata.
Alat indra kita merupakan aset terpenting tubuh kita oleh sebab itu jagalah kesehatan alat indera kita agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik.
Semoga bermanfaat... :)

Senin, 26 November 2012

Apa ya perbedaan hormon sama enzim???


PERBEDAAN HORMON DEGAN ENZIM ???


HORMON:
1.    Dihasilkan di organ lain (tidak di tempat dia bekerja)
2.    Disekresikan langsung ke pembuluh darah
3.    Dapat berupa senyawa protein, polipeptida, asam amino, atau steroid

ENZIM:
1.    Enzim dihasilkan oleh tempat ia bekerja
2.    Tidak langsung ke pembuluh darah
3.    Hanya berupa senyawa protein saja



Artikel ini pasti masih banyak kekurangan, namun semoga sedikit banyaknya bisa bermanfaat bagi kita semua... :)

KLASIFIKASI HEWAN AMFIBI


KLASIFIKASI HEWAN AMFIBI

Hewan amfibi (kelas amphibian) merupakan hewan tetrapoda (berkaki empat), terdiri atas 3900 speses. Penyebaran amfibi pertama adalah pada periode karboniverus dan dikenal sebagai tahun amfibi. Hingga saat ini terdapat tiga kelompok amfibi, yaitu Ordo Anura (contohnya katak dan kodok), Ordo Urodella/Caudata (contohnya, salamander), dan Ordo Apoda/Gymnophiona (contohnya, salamander cacing).


Salamander termasuk hewan karnivor, makanannya berupa invertebrata kecil, seperti  serangga, siput, keong kecil, maupun cacing. Fertilisasi salamander dilakukan secara internal. Umumnya jantan menghasilkan sel sperma yang mengandung spermatofor yang nantinya akan di tampung oleh hewan betina di dalam kloaka. Kloaka salamander merupakan muara dari saluran urine, genital, dan pencernaan (urogenital). Setelah sel telur betina dibuahi, sel sperma akan dientuk telur. Telur tersebut diletakkan di air atau di darat.

Salamander tidak berkaki, sering kali buta, berukuran sebesar cacing dengan panjang 10 cm sampai 1 meter. Hidup terkubur di tanah subur dan makanannya berupa cacing atau invertebrate tanah lainnya. Tubuh dan ekor salamander panjang dan dilengkapi oleh sepasang kaki. Bergerak seperti ikan dengan membentuk huruf S. Katak (misalnya Rana sp) dan kodok (misalnya Bufo sp). Merupakan jenis amfibi tak berekor. Kepala kedua hewan tersebutr bergabung dengan anggota badan belakang yang terspesialisasi untuk melompat. Katak mempunyai kulit yang halus dan kaki yang panjang, hidup di dekat perairan tawar, sedangkan kodok bertubuh gemuk, kulit kasar berbinntil, dan hidup di tempat berlumpur. Amfibi berasal dari bahasa Latin, amphibian=dua kehidupan, maksudnya kelompok hewan tersebut dapat hidup di darat dan di air. Kebanyakan amfibi ke air hanya untuk melangsungkan reproduksi. Fertilisasi secara eksternal, sel sperma membuahi sel telur di luar tubuh amfibi betina. Umumnya telur dilindungi oleh selubung agar-agar dan bercangkang. Pada saat menetas dihasilkan kecebong yang melangsungkan kehidupan di air. Kecebong merupakan larpa akuatik berinsang dan akan bermetamorfosis menjadi dewasa. Hewan dewasa keluar dari perairan dan bernafas dengan paru-paru. Selain di air, beberapa jenis amfibi mampu bereproduksi di darat.

Amfibi mempunyai lidah untuk menangkap mangsa, kelopak mata untuk menjaga kelembaban mata, telinga untuk menangkap gelombang suara, dan laring yang dapat mengeluarkan suara. Otak amfibi lebih luas dibandingkan otak ikan. Alat pernafasan utama amfibi dewasa biasanya berupa paru-paru yang dibantu oleh poripori kulit. Sistem peredaran darahnya adalah system peredaran darah ganda. Pada system peredaran darah tersebut sebagian darah kaya Omasih bercampur dengan darah miskin Odiventrikel. Jantung amfibi beruang tiga, terdiri atas dua atrium (serambi) dan satu fentrikel (bilik).

Kulit amfibi tidak bersisik dan halus, kelembabannya terjaga oleh berbagai kelenjar mukosa. Kulit hewan tersebut berperan dalam menjaga keseimbangan air dan respirasi, membantu mengatur suhu tubuh ketika berada di darat melalui penguapan, dan melindungi diri dari hewan predator melalaui pengeluaran racun yang terdapat di dalam kelenjar kulit. Meskipun kulit tersebut lembab dan tipis, amfibi tersebut biasanya tetap berada di sekitar tempat berair agar tidak terkena resiko kekeringan. Beberapa amfibi memiliki kemamapuan mimikri dan kulitnya dapat berfluoresen mengeluarkan warna hijau dan merah (khususnya pada katak beracun). 

Amfibi termasuk hewan poikiioterm (eksoterm: berdarah dingin) sehingga pengaturab suhu tubuhnya bergantung pada lingkungan. Oleh sebab itu, wajar jika amfibi yang hidup di daerah subtropik temeprat menjadi tidak aktif dan tidak bergerak selama musim dingin. Pada umumnya katak yang hidup di benua eropa dapat bertahan pada suhu hingga -60C. 

Peranan amfibi dalam kehidupan manusia.
Dalam rantai makanan, peranan amfibi cukup penting untuk mengatur populasi serangga. Amfibi juga merupakan makanan bagi berbagai vertebrata lain, misalnya ular atau burung. Sebagian orang menjadikan amfibi (misalnya, katak hijau) sebagian makanan untuk memperoleh asupan protein.

Semoga artikel ini bermanfaat…

Pembelajaran Mencangkok

Cara mencangkok Tanaman Yang Baik dan Benar
 
Mencangkok adalah menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium pada cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm. tujuan mencangkok untuk mengembangbiakkan tanaman. Mencangkokan dilakukan untuk mendapatkan keturunan yang  sama dengan tanaman yang kita cangkok., tentunya kita mencangkok tanaman yang berkualitas, sebaiknya kita mencangkok tanaman yang pernah kita makan buahnya, contohnya: sawo,mangga, yang memiliki rasa yang manis, dan buahnya super. sehingga kita tidak kecewa dalam penyangkokan.Tumbuhan dikotil yang dicangkok akan memiliki akar serabut, bukan akar tunggang. Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Akan tetapi, tumbuhan hasil cangkokan mudah roboh, karena sistem perakarannya adalah serabut, oleh karena itu berhati-hatilah ketika menanamnya dan umurnya lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji.

Adapun Keuntungan Dan Kekurangan Dalam Mencangkok Tanaman
1.Kelebihan
*Tanaman lebih cepat berproduksi
*Hasil produksi cangkokan sam dengan indukn
*Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga lebih   
2.Kekurangan
*Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga lebih 
  mudah tumbang/roboh dibandingkan tanaman yang berasal dari biji 
*umur tanaman  lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji.


 Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana cara untuk mencangkok tanaman. 
Sediakan Alat dan bahan yang digunakan dalam mencangkok 
-Tali pengikat atau memakai tali rafia.
­-Pisau yang tajam
-Serabut kelapa atau plastik.
-gunting
-tanah yang subur
-cabang/ranting yang akan kita cangkok

Setelah itu, ikutilah langkah - langkah berikut :
1.Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
2.Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
3.Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
4.Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa. Ikat pada kedua
 ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan plastik, lubangi plastiknya terlebih dahulu.
5.Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari.
6.Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian taruhlah pada pot. setelah terlihat baik tanamlah di tanah.

gambar cangkokan



Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
*Pembuluh tapis pada tumbuhan jika rusak akan     menyebabkan kegagalan pencangkokan

*Jaringan disekitar bawah kulit tumbuhan sangat lemah dan rentan akan infeksi bakteri maupun virus

* Pilihlah dahan yang kira-kira memiliki diameter antara 5 cm hingga 7 cm
*Untuk penyiraman tidak membutuhkan air banyak dan hanya perlu disirami sekali dalam sehari untuk menghindari pembusukan.



Untuk kalian yang ingin melakukan pencangkokan pada tanaman, selamat mencoba...

Selasa, 20 November 2012

Nama: Astri Mathoviany
Universitas: Universitas Pendidikan Indonesia
Jurusan: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Purwakarta, 24 Februari 1992
Menyanyi